Kamis, 08 Januari 2015

KURIKULUM 2013 RIWAYATMU KINI

Juni 2013 beberapa sekolah dari tingkat SD, SMP/Mts., SMA/SMK/MA ditunjuk sebagai sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013. Kepala sekolah dan beberapa guru sasar didiklat untuk implementasi kurikulum tersebut. Berbagai peraturan diterbitkan dalam rangka pemenuhan Standar Pendidikan Nasional. Begitu pula buku mata pelajaran sejarah, matematika, dan Bahasa Indonesia di drop ke sekolah-sekolah sasar. Para guru di sekolah sasar terus didiklat untuk memahami kurikulum, proses pembelajaran, penilaian, termasuk strategi/pendekatan/metode pembelajaran.

Kurikulum 2013 selanjutnya mewarnai program dan kebijakan-kebijakan dari satuan pendidikan. Perubahan secara bertahap mulai nampak, Siswa SMA diberikan peluang sejak awal memilih program sesuai minat dan kemampuannya. Siswa mulai juga menunjukkan sikap yang semakin baik karena mereka dididik untuk memiliki kecerdasan hati dan otak. Kepekaan siswa terhadap lingkungan, bertegus sapa dengan sesama teman termasuk dengan guru, dan termasuk sikap sosial lainnya mulai ada perubahan dalam hubungan antarmanusia.

Namun, dengan adanya perubahan dalam kabinet pemerintahan baru nuansa perubahan mulai berembus dengan mengeliminasi kurikulum 2013. Surat Edaran Kemendikbud dan Permendikbud No.160 Tahun 2014 menjadi acuan bagi satuan pendidikan untuk kembali ke Kurikulum 2006 yang juga disebut KTSP.

Keputusan untuk menyikapi surat edaran dan permendikbud tersebut berbeda-beda antara kabupaten yang satu dengan kabupaten yang lain, sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Ada yang terus menggunakan kurikulum 2013 ada juga yang mundur dari kurikulum tersebut dan kembali ke kurikulum 2006 di tengah jalan.

Dampak dari kebijakan tersebut tentu tidak gampang seperti membalikkan telapak tangan. Yach .... repot juga bagi bidang kurikulum. pusinglah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar