Sabtu, 07 Maret 2015

Ujian Nasional

Dalam tahun pelajaran 2014/2015 kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah. Hasil UN bukan lagi monster bagi peserta ujian. Tekanan terhadap guru, lembaga, termasuk instansi terkait agak berkurang. Namun, budaya mentaliteit menerabas, budaya siap saji masih melekat erat dalam diri siswa sehingga guru sering mengeluhkan sikap peserta ujian yang cenderung memiliki motivasi rendah, Nilai karakter kerja keras dan orientasi masa depan belum nampak.

Upaya setiap guru, satuan pendidikan, bahkan Disdikpora untuk mengantarkan peserta ujian mencapai prestasi tinggi telah dilakukan melalui berbagai program, seperti: kegiatan pengayaan, arahan-arahan yang bersifat preventif dan persuasif secara intensif dan pervasion dll. Akan tetapi, kadang-kadang segala kegiatan tersebut bertepuk sebelah tangan. Hanya sebagian kecil dari peserta ujian yang serius melakoni. Ketika diberikan pengayaan, kehadiran siswa rata-rata tidak sesuai harapan.

Fenomena tersebut sangat bersyukur tidak terjadi di Bisma (SMAN 2 Tabanan) untuk tahun ini. Guru dan siswa sangat antusias mengikuti segala kegiatan dalam menyongsong UN. Semoga kerja keras tersebut dapat menghasilkan yang terbaik sesuai harapan semua pihak. Medio Maret 2015

Kamis, 08 Januari 2015

KURIKULUM 2013 RIWAYATMU KINI

Juni 2013 beberapa sekolah dari tingkat SD, SMP/Mts., SMA/SMK/MA ditunjuk sebagai sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013. Kepala sekolah dan beberapa guru sasar didiklat untuk implementasi kurikulum tersebut. Berbagai peraturan diterbitkan dalam rangka pemenuhan Standar Pendidikan Nasional. Begitu pula buku mata pelajaran sejarah, matematika, dan Bahasa Indonesia di drop ke sekolah-sekolah sasar. Para guru di sekolah sasar terus didiklat untuk memahami kurikulum, proses pembelajaran, penilaian, termasuk strategi/pendekatan/metode pembelajaran.

Kurikulum 2013 selanjutnya mewarnai program dan kebijakan-kebijakan dari satuan pendidikan. Perubahan secara bertahap mulai nampak, Siswa SMA diberikan peluang sejak awal memilih program sesuai minat dan kemampuannya. Siswa mulai juga menunjukkan sikap yang semakin baik karena mereka dididik untuk memiliki kecerdasan hati dan otak. Kepekaan siswa terhadap lingkungan, bertegus sapa dengan sesama teman termasuk dengan guru, dan termasuk sikap sosial lainnya mulai ada perubahan dalam hubungan antarmanusia.

Namun, dengan adanya perubahan dalam kabinet pemerintahan baru nuansa perubahan mulai berembus dengan mengeliminasi kurikulum 2013. Surat Edaran Kemendikbud dan Permendikbud No.160 Tahun 2014 menjadi acuan bagi satuan pendidikan untuk kembali ke Kurikulum 2006 yang juga disebut KTSP.

Keputusan untuk menyikapi surat edaran dan permendikbud tersebut berbeda-beda antara kabupaten yang satu dengan kabupaten yang lain, sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Ada yang terus menggunakan kurikulum 2013 ada juga yang mundur dari kurikulum tersebut dan kembali ke kurikulum 2006 di tengah jalan.

Dampak dari kebijakan tersebut tentu tidak gampang seperti membalikkan telapak tangan. Yach .... repot juga bagi bidang kurikulum. pusinglah.

Kamis, 25 September 2014

SISTEMATIKA LAPORAN PBKL BISMA

Laporan studi lapangan kelas XI dengan tema "Mengenal Desa Tradisional Masyarakat Bali" dan kegiatan kemah Pramuka Persami bagi kelas X dilaksanakan dalam rangka mengisi kegiatan tengah semester tahun pelajaran 2014/2015.

Laporan dari kegiatan tersebut dibuat secara berkelompok dengan anggotanya 4-6 orang dengan topik sesuai dengan arahan panitia, antara lain :
  1. Kependudukan Masyarakat Desa Tradisional Panglipuran 
  2. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Panglipuran
  3. Pelestarian Tradisi/Adat Istiadat Desa Panglipuran
  4. Pelestarian Lingkungan Alam Desa Panglipuran
  5. Aktivitas Sekaa Truna Truni Desa Panglipuran
  6. Bentuk-bentuk Bangunan Rumah Desa Panglipuran
Sistematika penulisan laporan :
HALAMAN  JUDUL

          CONTOH: Kependudukan Masyarakat Desa Tradisional Panglipuran
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL/GAMBAR/FOTO

BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar belakang  masalah
  2. Rumusan masalah
  3. Tujuan 
  4. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
  1. Lokasi studi lapangan
  2. Metode pengumpulan data
  3. Hasil pengumpulan data dan pembahasan/analisis data
BAB III PENUTUP
  1. Simpulan
  2. Saran-saran/Rekomendasi
 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Penjelasan :
  • Latar belakang : menguraikan apa, mengapa, siapa, kapan, dan bagaimana topik/judul laporan perlu dibuat. Contoh 
          Desa Panglipuran merupakan salah satu desa tradisional yang ada di pulau Dewata/Bali. Desa yang terletak di kawasan Bali Timur sudah terkenal ke seluruh dunia karena seluruh penduduknya secara turun menurun sangat konsisten mempertahankan tradisi yang diwariskan oleh leluhurnya. Keunikan adat istiadat masyarakat desa Panglipuran menjadi ciri khas masyarakat tentu membedakannya dengan masyarakat desa lain yang ada di Bali.
          Ditinjau dari aspek sosiokultural, masyarakat desa Panglipuran berasal dari ras/suku yang sama/berbeda, menganut agama ......... dst
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
          Ungkapkan masalah yang ada terkait dg kependudukan .....
  • Runusan masalah
          Dirumuskan dg kalimat tanya. Contoh :
  1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan penduduk desa Panglipuran?
  2. .....................................................?
  3. .....................................................?
  • Tujuan (sesuai dg rumusan masalah) Contoh : Untuk mengetahui pertumbuhan .....dst.
  •  Manfaat
  1.  Bagi siswa
  2. Bagi lembaga dll.
  • Lokasi (deskripsikan secara jelas lokasi dari desa Panglipuran)
  • Metode (observasi, wawancara, pencatatan dokumen)
  • Hasil pengumpulan data (tulis data hasil observasi, wawancara, atau pencatatan dokumen) kemudian dibahas 
  • Kesimpulan (merupakan jawaban dari rumusan masalah
  • Saran-saran (sudah jelas)
  •  
Untuk refensi/sumber bahan baca tentang desa Panglipuran dg mengunggah di internet!
Bagi yang mengalami kesulitan konsultasikan dg wali kelas, guru, atau orang yang kompeten





Minggu, 24 Agustus 2014

REAKSI MASYARAKAT BALI THD REKLAMASI TELUK BENOA















Salah satu dimensi dalam "Gerakan Ajeg Bali" adalah menjaga alam Bali. Hal tersebut tidak terlepas dari ajaran Tri Hita Karana (Parahyangan, Pawongan, Palemahan) yang sudah membudaya dan menjadi salah satu karakter masyarakat Bali.

Reklamasi Teluk Benoa sarat dengan kepentingan. Dari persfektif bisnis dan pariwisata memang menguntungkan, namun dari sisi yang lain tentu akan merugikan. Reklamasi Pulau serangan perlu dijadikan pengalaman yang sangat berharga. Hal positif dari reklamasi tersebut adalah lancarnya transportasi ke pulau Serangan. Secara ekonomi inkam/pendapatan masyarakat Serangan meningkat karena kunjungan ke daerah tersebut semakin ramai.
Dampak yang ditimbulkan dari reklamasi Pulau Serangan adalah terjadinya abrasi di pantai lainnya, seperti Denpasar, Gianyar, Kelungkung, Tabanan, bahkan Negara. Alam Bali merasa tersakiti yang bertendensi pada kehidupan masyarakat pantai.Ancaman alam terhadap Parahyang yang ada di pesisir dan juga kehidupan masyarakatnya. Hal tersebut terjadi karena sudah tidak terjadi keseimbangan antara alam, masyarakat, dan parahyangan.

Political Will dari penguasa hendaknya berpihak kepada keseimbangan dan keselarasan kehidupan masyarakat Bali. Janji politik ketika merebut kekuasaan harus diwujudkan ketika sudah menjadi penguasa.

Tetaplah berjuang saudaraku ! Terus kobarkan semangat untuk keseimbangan alam Bali! Kami slalu mendukung untuk "Keajegan Bali"










Minggu, 10 Agustus 2014

Soal Ulangan I Kelas X-S1,2

Jawab pertanyaan berikut kemudian kirim ke e-mail mw.sumertha@gmail.com!

  1. Ceritakan sejarah singkat dengan kata-kata sendiri sejarah perkembangan sosiologi!
  2. Deskripsikan profil 2 orang sosiolog!
  3. Jelaskan arti dari sosiologi bersifat non-etis dan akumulatif!
  4. Buat sebuat contoh objek dari sosiologi!

Bapak Sosiologi

 
Auguste Comte (Nama panjang: Isidore Marie Auguste François Xavier Comte; lahir di Montpellier, Perancis, 17 Januari 1798 – meninggal di Paris, Perancis, 5 September 1857 pada umur 59 tahun) adalah seorang filsuf Perancis yang dikenal karena memperkenalkan bidang ilmu sosiologi serta aliran positivisme. Melalui prinsip positivisme, Comte membangun dasar yang digunakan oleh akademisi saat ini yaitu pengaplikasian metode ilmiah dalam ilmu sosial sebagai sarana dalam memperoleh kebenaran



Tebak Gambar










Siapakah beliau? Beliau seorang sosiolog terkenal di Indonesia yang berjasa mengembangkan sosiologi. lahir di Yogyakarta, 23 Mei 1915 – meninggal di Jakarta, 11 Juni 2003 pada umur 88 tahun) adalah seorang tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia. Beliau dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia setelah tahun 1959 -- seusai meraih gelar doktornya di Cornell University, AS -- mengajar sosiologi di Universitas Indonesia (UI). Beliaulah pendiri sekaligus dekan pertama (10 tahun) Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang FISIP) UI. Kemudian tanggal 17 Agustus 1994, ia menerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah dan pada tanggal 30 Agustus menerima gelar ilmuwan utama sosiologi.
Pendiri FISIP UI ini, memperoleh gelar profesor dari Fakultas Ekonomi UI dan sampai akhir hayatnya justeru mengajar di Fakultas Hukum UI.

Beliau seorang dari sedikit orang yang sangat pantas menyerukan hentikan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Pantas karena ia bukan tipe maling teriak maling. Ia orang orang bersih yang dengan perangkat ilmu dan keteladanannya bisa menunjukkan bahwa praktik KKN itu merusak tatanan sosial. Ia pantas menjadi teladan kaum birokrat karena etos kerjanya yang tinggi dalam mengabdi kepada masyarakat.